Wednesday, 2 April 2014

She will be a mother..

Pertemuan yang tidak disengaja itu ketika pasangan suami istri ini sedang menikmati makan siang di KL Sentral. Adam dan Dinda. Dinda adalah sahabat berbagi suka dan duka dalam perjalanan mengejar cintaNya. Dinda menginspirasi  untuk tetap melangkah dalam keadaan yang tidak mungkin seorang diri untuk melangkah ketika menengok ke belakang. Dia adalah Rayinda Ramadhani. 

Fatmah : 
"Udah berapa bulan? Soalnya pas lagi ngobrol sama guruku aku bilangnya kakak udah 5 bulan secara terakhir aku chat sama kakak waktu itu kalau ga salah 4 bulan yang lalu."

(Sambil ngantri pesen makan dan pandanganku antara melihat perutnya yang semakin besar dan gerak bibirnya yang selalu asik kalo ngomong)

Dinda : 
"Alhamdulillah, udah 3 bulan dan suka ngidam yang menurut aku makanannya kadang 4 sehat 5 sempurna kadang random aja sesuai maunya aku."

Fatmah :
"Semoga sehat selalu ya bayinya sama ibunya. Jangan lupa makan asupannya yang bergizi supaya anaknya sehat."

(Langsung keinget pelajaran Special Needs yang pernah ngomongin tentang pentingnya makanan yang sehat untuk bayi dan ibu, padahal mah sok tau aja pengalaman pribadi belom pernah)

Adam :
"Insya Allah we will send you the picture on August or September."

(For your information, Adam is Indian. He is still learning Bahasa Indonesia)

Fatmah : 
"Maunya perempuan atau laki-laki?"

Adam : 
"I don't know but I'm happy so far alhamdulillah."

Dinda : 
"Sampai ketemu lagi ya, kita mau pindahan dulu nih."

(Sambil mengarah ke stasiun yang dituju dan membawa koper)

Fatmah : 
"Insya Allah. Doain aku juga ya.."

Tidak pernah terbayang, setelah sekian lama. Saya mengamati metamorfosa kehidupan sahabat saya ini. Dari perjuangan nyelesain s2, pencarian cinta, kehidupan rumah tangga lain warga negara, dan sampai saat ini yang bisa saya ungkapkan hanyalah bahagia melihatnya yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu. Walaupun mempunyai kehidupan yang baru, Dinda memang tidak mungkin menghabiskan waktu dengan saya seperti sebelum menikah. Terbesit dalam hati, saya ingin menjadi sepertinya kelak. I'm happy for you, Dinda.

Tuesday, 25 February 2014

Monday, 10 February 2014

Sosoknya yang kurindukan..

Termenung aku di dunia fana
Terfikir pula dengan kehidupan ini
Ruh dirimu terpisah dengan jasadmu
Dirimu pergi meninggalkan kecintaanmu

Hati ini pilu setiap kali mengingatnya
Ingatan ini begitu kuat tentang hari itu
Hari perpisahan dua dunia
Dirimu dan kecintaanmu

Dirimu lebih mencintai Penciptamu
Dirimu tinggalkan segala kisah perjalanan di dunia
Senyum ikhlasmu, gelak tawamu, selalu ada di relung hati ini
Beritahuku bagaimana bisa kulupakan semua itu?

Dirimu ajarkan manusia untuk mencintaiNya
Dirimu senantiasa mendidik 13 anak-anakmu
Dirimu kasihi kekasihmu, sang abi
Dirimu teladani pendidikmu 
Dirimu cintai ibu yang melahirkanmu
Dirimu patuhi ayah yang menjagamu
Dirimu korbankan harta dan jiwa untuk anak didikmu
Dirimu kobarkan semangat para pejuang Islam
Dirimu menginspirasiku dengan kisah perjuanganmu

Tanpa keluh dan kesah
Engkau selalu ada untuk kami
Belum pernah kutemui sosok seperti dirimu
Merubah segalanya yang kelam, menjadi terang

Sunyiku lenyap 
Dirimu buyarkan lamunanku
Di ufuk senjamu
Di pagi yang cerah untukmu, kelabu bagi kami

Hati ini seperti melihat langit biru tertutup awan hitam
Semua orang mengiringi kepergianmu
Dia telah memanggilmu untuk bertemu denganNya
Dia merindukanmu di sisiNya

Hati ini tercabik-cabik ketika melihat lautan manusia pengiring jasadmu
Bagaimana aku sanggup melihat 13 anak-anakmu mencium keningmu?
Bagaimana aku rela melihat anak didikmu merintih memanggil namamu?
Bagaimana bisa aku melihat air mata itu mengalir di pipi ibuku yang mencintaimu?


Engkau tanamkan di hati kami cinta yang abadi
Yang melambungkan bahagia, meneduhkan di saat diri telah merapuh
Begitulah kedamaian menjemputmu
Kami masih merisaukan akhir dari kehidupan yang fana ini 

Pergilah kasih
DiriNya telah menanti 
Doa pengiring kepergianmu akan selalu kami panjatkan
Rindu ini tidak akan pernah pudar terhempas pasir di lautan

Aku merindukan kasih sayangmu 
Aku merindukan keikhlasanmu menjadikanku sahabat anak-anakmu
Aku merindukan cintamu yang membuka mata ini tentang arti kehidupan
Aku merindukan nasihatmu yang mengubah diri ini menggapai cintaNya

Engkaulah sosok yang kurindukan,
Umi Yoyoh Yusroh
(14 November 1962 – 21 Mei 2011)





Fatmah Ayudhia Amani
February 10th 2014