Pertemuan yang tidak disengaja itu ketika pasangan suami istri ini sedang menikmati makan siang di KL Sentral. Adam dan Dinda. Dinda adalah sahabat berbagi suka dan duka dalam perjalanan mengejar cintaNya. Dinda menginspirasi untuk tetap melangkah dalam keadaan yang tidak mungkin seorang diri untuk melangkah ketika menengok ke belakang. Dia adalah Rayinda Ramadhani.
Fatmah :
"Udah berapa bulan? Soalnya pas lagi ngobrol sama guruku aku bilangnya kakak udah 5 bulan secara terakhir aku chat sama kakak waktu itu kalau ga salah 4 bulan yang lalu."
(Sambil ngantri pesen makan dan pandanganku antara melihat perutnya yang semakin besar dan gerak bibirnya yang selalu asik kalo ngomong)
Dinda :
"Alhamdulillah, udah 3 bulan dan suka ngidam yang menurut aku makanannya kadang 4 sehat 5 sempurna kadang random aja sesuai maunya aku."
Fatmah :
"Semoga sehat selalu ya bayinya sama ibunya. Jangan lupa makan asupannya yang bergizi supaya anaknya sehat."
(Langsung keinget pelajaran Special Needs yang pernah ngomongin tentang pentingnya makanan yang sehat untuk bayi dan ibu, padahal mah sok tau aja pengalaman pribadi belom pernah)
Adam :
"Insya Allah we will send you the picture on August or September."
(For your information, Adam is Indian. He is still learning Bahasa Indonesia)
Fatmah :
"Maunya perempuan atau laki-laki?"
Adam :
"I don't know but I'm happy so far alhamdulillah."
Dinda :
"Sampai ketemu lagi ya, kita mau pindahan dulu nih."
(Sambil mengarah ke stasiun yang dituju dan membawa koper)
Fatmah :
"Insya Allah. Doain aku juga ya.."
Tidak pernah terbayang, setelah sekian lama. Saya mengamati metamorfosa kehidupan sahabat saya ini. Dari perjuangan nyelesain s2, pencarian cinta, kehidupan rumah tangga lain warga negara, dan sampai saat ini yang bisa saya ungkapkan hanyalah bahagia melihatnya yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu. Walaupun mempunyai kehidupan yang baru, Dinda memang tidak mungkin menghabiskan waktu dengan saya seperti sebelum menikah. Terbesit dalam hati, saya ingin menjadi sepertinya kelak. I'm happy for you, Dinda.
"Udah berapa bulan? Soalnya pas lagi ngobrol sama guruku aku bilangnya kakak udah 5 bulan secara terakhir aku chat sama kakak waktu itu kalau ga salah 4 bulan yang lalu."
(Sambil ngantri pesen makan dan pandanganku antara melihat perutnya yang semakin besar dan gerak bibirnya yang selalu asik kalo ngomong)
Dinda :
"Alhamdulillah, udah 3 bulan dan suka ngidam yang menurut aku makanannya kadang 4 sehat 5 sempurna kadang random aja sesuai maunya aku."
Fatmah :
"Semoga sehat selalu ya bayinya sama ibunya. Jangan lupa makan asupannya yang bergizi supaya anaknya sehat."
(Langsung keinget pelajaran Special Needs yang pernah ngomongin tentang pentingnya makanan yang sehat untuk bayi dan ibu, padahal mah sok tau aja pengalaman pribadi belom pernah)
Adam :
"Insya Allah we will send you the picture on August or September."
(For your information, Adam is Indian. He is still learning Bahasa Indonesia)
Fatmah :
"Maunya perempuan atau laki-laki?"
Adam :
"I don't know but I'm happy so far alhamdulillah."
Dinda :
"Sampai ketemu lagi ya, kita mau pindahan dulu nih."
(Sambil mengarah ke stasiun yang dituju dan membawa koper)
Fatmah :
"Insya Allah. Doain aku juga ya.."
Tidak pernah terbayang, setelah sekian lama. Saya mengamati metamorfosa kehidupan sahabat saya ini. Dari perjuangan nyelesain s2, pencarian cinta, kehidupan rumah tangga lain warga negara, dan sampai saat ini yang bisa saya ungkapkan hanyalah bahagia melihatnya yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu. Walaupun mempunyai kehidupan yang baru, Dinda memang tidak mungkin menghabiskan waktu dengan saya seperti sebelum menikah. Terbesit dalam hati, saya ingin menjadi sepertinya kelak. I'm happy for you, Dinda.