Wednesday, 27 May 2015

The Funeral (Jenazah) Management Course

Welcome to SMP Gratis Ibu Pertiwi









I will invite you to see how our school looks like, there you go!










Tuesday, 26 May 2015

BINA UKHUWAH ISLAMIYAH DENGAN AKHLAQ DAN CINTA

Insya Allah akan saya usahakan blog ini juga untuk tempat berbagi ilmu yang saya dapatkan dari para asatidzah (jamak taksir lil 'aqil dari kata ustadz dalam bahasa Arab) dan juga dari para saudara-saudara seiman. Pembahasan kali ini berkenaan dengan iman seseorang yang beriman kepada Allah. Salah satu dampak seseorang yang mempunyai iman adalah dia akan peduli terhadap muslim yang lain. Tidak ada ukhuwah tanpa iman, dan sebaliknya tidak ada iman tanpa ukhuwah. Seperti yang dibahas sebelumnya tentang dua orang yang mencintai karena Allah akan diberikan syafaat di akhirat kelak. Namun kali ini lebih dari pada suatu hubungan yang sempit, ini merupakan ukhuwah islamiyah yang dikatakan setiap muslim itu bersaudara. Dan juga dikatakan bahwa tidak sempurna iman seseorang apabila dia tidak mencintai saudaranya seiman seperti dia mencintai dirinya sendiri. Let us refer to Surah Al Hujurat verse 13..
Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ 

Yang artinya yaitu , "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal ".

Melalui ayat ini Allah SWT memberitahukan kepada kita semua bahwa..

1.  Orang yang paling mulia disi-Nya adalah orang yang bertaqwa ;
2. Dia telah menciptakan manusia awalnya dari seorang lelaki dan seorang perempuan.;
3. Dari kedua jenis manusia tersebut kemudian Dia ciptakan semakin banyak manusia menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku ;
4. Tujuan dibuat berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling tolong menolong, saling membantu, saling menghormati dan saling menghargai, serta saling berkasih sayang diantara mereka, layaknya berkasih sayang terhadap dirinya sendiri.

Begitulah fondasi ukhuwah adalah iman. Tidak berukhuwah tanpa landasan iman. Karena ukhuwah yang berlandaskan iman sangat mudah untuk mencintai, mengasihi, dan saling mempedulikan satu sama lain. Hal ini dilandaskan dengan beberapa kisah di zaman Rasulullah SAW, ketika beliau mempersaudarakan antara individu dengan individu yaitu kaum Muhajirin dan Anshar. Selanjutnya kisah Abdurahman Bin Auf yang baru berkenalan dengan seorang sahabat sesama muslim yang beliau ditawarkan oleh saudagar yang sangat kaya yang memberinya separuh hartanya dan istri yang paling ia cintai. Mungkin sulit kita jumpai manusia zaman sekarang yang menghalalkan harta nya tanpa berfikir panjang dikarenakan semua muslim adalah bersaudara. Di zaman Rasulullah SAW banyak kisah-kisah yang dapat kita pelajari yang berkaitan dengan ukhuwah islamiyah itu sendiri. Jazakillah kepada ustadzah Rini yang telah menginspirasi kami untuk memperhatikan permasalahan ini yang mungkin banyak dari kami yang sering lupa bahwa penting bagi kita semua untuk re-check our iman, dan mengingatkan kami untuk selalu membaca sirah agar kita dapat mengambil contoh yang sudah pernah terjadi di zaman Rasul kita, Nabi Muhammad SAW. Sungguh mengagumkan Rasulullah SAW berdakwah dan menanamkan tauhid keimanan di Makkah selama 13 tahun dan 10 tahun di Madinah. Karena sesungguhnya akar ukhuwah adalah iman. Rapuhnya ukhuwah karena di zaman sekarang kita sering lupa mengajarkan iman, tauhid, dan aqidah yang kokoh kepada anak didik kita yang justru ini adalah hal yang mendasar yang setiap kita harus hujam sedalam-dalamnya di dalam hati kita. Iman sekali maknanya tidak sesempit dengan kata-kata 'PERCAYA' saja bahkan lebih dari pada itu. Banyak salah faham tentang iman di dunia sekarang, padahal di dalam hadith makna iman itu sendiri luas dan ada 3 aspek yaitu membenarkan di dalam Qalb, ikrar bil lisan, dan mengamalkannya. Kalau hanya memaknai iman dengan percaya saja, banyak manusia yang bermaksiat yang mengaku-ngaku bahwa "yang penting gue beriman...." Naudzubillahimindzalik. Bahkan di zaman Rasulullah SAW ada Abdullah Bin Ubay yang termasuk golongan orang-orang munafik yang kerjaannya adalah memecah belah umat Islam pada zaman itu. Contoh lain dikatakan iman ada 3 aspek jika 3 aspek itu tidak dipenuhi maka belum lengkap keimanan seseorang, layaknya Abu Jahal dan Fir'aun hanya mengimani di dalam hati namun mereka sombong dan ingkar terhadap Allah SWT, dan Allah SWT tidak akan menerima taubat mereka bahkan sudah kita semua ketahui Fir'aun sempat bertaubat namun taubatnya sudah dikerongkongan sehingga Allah tidak mengampuninya. Iman itu sendiri harus dibangun dari pribadi masing-masing dengan kokoh sehingga sangat mudah untuk seseorang membina ukhuwah islamiyah dan peduli terhadap orang lain. Seperti yang semua kita ketahui begitu indahnya Islam mengajarkan kita bahwa serendah-rendahya iman adalah ketika suci dan bersihya hati kita untuk berhusnudzon dengan saudara kita dan setinggi-tinggi iman adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya). Subhanallah, bagaimana bisa orang kafir-kafir mengatakan Islam adalah teroris? Hal kecil seperti ini saja kami diajarkan dengan luar biasa? Tidak ada di dalam agama lain mengajarkan hal ini! *sigh........ Kemudian, orang yang tidak bisa berukhuwah dia harus dipertanyakan keimanannya. Dan buah dari ketaqwaan kepada Allah adalah ukhuwah islamiyah, yang bisa kita fahami tafsir dari Surat Al Fath (48:29). Lawan keimanan adalah kekufuran, oleh karena itu kita harus berhati-hati dengan adanya hantu-hantu seperti Abdullah Bin Ubay yang ada di zaman sekarang yang selalu mengajak orang untuk anti ukhuwah dan memecah belah persaudaraan Islam. Semoga kita dilindungi oleh keimanannya dan terus berharap agar selalu istiqamah dalam keimanan kepada Allah SWT karena persahabatan bisa hancur jika tidak dilandasi oleh ketaqwaan kepada Allah SWT. Maka terbarkanlah salam dan sapalah orang-orang yang kita jumpai, jangan sibuk mempersholeh pribadi tapi sibuklah menebar kebaikan kepada manusia yang lain tanpa memandang status mereka yang belum sempurna memahami Islam atau mereka bukan dari golongan kita atau distractions yang lain. Sayangilah sesama karena Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

Tips untuk memperkuat persabatan diantara kita...
1. Ta'aruf (saling mengenal)
2. Tafahum (saling memahami)
3. Ta'awun (saling menolong)


With love,
Fatmah Ayudhia Amani
27/5/2015