"PPI Malaysia agar selalu meningkatkan peranan mahasiswa sebagai
agent of change, agent of control dan agent of development; Kita
bersama, kita bisa," kata Gushairi, Ketua Umum PPI Malaysia periode
2013/2014 dalam sambutan penutupnya di acara Pelantikan Pengurus PPI
Malaysia pada Sabtu (12/10).
Proses pelantikan pengurus baru ini,
dihadiri oleh Bapak Marsekal TNI (Purn) Herman Prayitno, S.IP, M.M
selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuala Lumpur, didampingi
Prof. Rusdi (atase Pendidikan). Selain itu, hadir juga Ketua PPLN
perwakilan Kuala Lumpur, organisasi sosial politik, KNPI cabang
Malaysia, Pramuka, Dr. Sonny Zulhuda dan Muhammad Yunus selaku penasehat
PPI Malaysia periode 2013/2014, Ketua dan perwakilan PPI cabang
se-Malaysia, dan acara pelantikan ini dihadiri juga Bapak Hajrianto Y.
Tohari selaku Wakil Ketua MPR RI dan N. Imam Akbari (Vice President Aksi
Cepat Tanggap) sebagai pemateri dalam Dialog Kebangsaan setelah proses
pelantikan. Prosesi pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin oleh
Gushairi dan disaksikan tamu undangan pun berlangsung dengan lancar dan
penuh khidmat.
Dalam
menyampaikan sambutannya, Bapak Herman Prayitno (Duta Besar Republik
Indonesia) mengingatkan mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik
dan berkarya untuk bangsa. Beliau juga berpesan, bahwa mahasiswa yang
belajar di luar negeri bukan membawa nama pribadi atau keluarga,
melainkan membawa marwah bangsa dan negara. "Mahasiswa adalah tonggak
estafet kepemimpinan yang akan datang," ujarnya sambil menutup kata
sambutan dalam acara pelantikan ini.
Bapak Hajrianto memulai
paparannya dengan menyebutkan, bahwa setelah 68 tahun Indonesia merdeka,
jumlah warga miskin belum berkurang signifikan. Hal ini disebabkan oleh
faktor SDM yang berlaku di tanah air, di mana rata-rata warga yang
mengemban pendidikan, baru sampai level 2 SMP. Beliau juga menambahkan,
kalau suatu negara tidak akan maju karena banyaknya SDA, tapi semua
negara maju karena SDM-nya selalu berkembang. Di Indonesia sekarang ini
yang marak terjadi bukannya pembangunan SDM, melainkan korupsi. Beliau
juga mengatakan, bahwa korupsi di Indonesia seperti terorisme,
kaderisasinya sangat rapi sekali.
Sementara Bapak Imam, dalam
penyampaiannya menyebutkan kalau Indonesia merupakan negara yang besar
namun juga besar dengan bencana alamnya. Indonesia merupakan negara
kepulauan, sehingga sangat memerlukan kepedulian masyarakat terhadap
bencana yang sering melanda Indonesia. Bagi masyarakat yang tertimpa
musibah, mereka akan merasakan kalau bencana akan "terbenam" dengan
kebaikan-kebaikan yang kita lakukan.
Siangnya, para pengurus PPI
Malaysia periode 2013/2014 mengadakan rapat kerja. Pukul 18.30 waktu
Malaysia, akhirnya agenda PPI Malaysia satu tahun ke depan pun selesai
tersusun.
Gushairi (Ketua Umum PPI Malaysia 2013/2014)
Zulhilmi (Sekjend PPI PPI Malaysia 2013/2014)
Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia
No comments:
Post a Comment