Alhamdulillah di pagi hari pada tanggal 28 Juli 2018 saya berkunjung ke sebuah museum di Kuala Lumpur. Saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke museum tersebut sebelum malamnya saya akan menghadiri resepsi pernikahan sahabat saya, Yang Rafyiqa dan Omair Zahid. Perjalanan saya ke Kuala Lumpur kali ini memang niat awalnya hanya ingin bersilaturahim dan menghadiri resepsi sahabat saya, namun dikarenakan ada om dan tante saya yang ikut dalam perjalanan kali ini sehingga kami memutuskan untuk jalan-jalan sejenak di kota Kuala Lumpur.
A’la kulli haal, saya akan menceritakan sedikit pengalaman yang sangat berkesan di hati saya pada saat berkunjung ke museum tersebut. Sebelumnya semasa SMA dulu, saya sudah pernah berkunjung ke museum tersebut dengan guru-guru dan teman-teman di sekolah Adni Islamic School namun kali ini rasanya sangat berbeda. Mungkin karena saya sedang kuliah yang jurusannya berhubungan dengan apa yang ada di museum tersebut sehingga memberikan banyak hikmah yang luar biasa. Museum tersebut terletak sangat strategis di pusat kota tempat para turis berkunjung, namanya Islamic Arts Museum Malaysia. Pertama kali masuk ke museum tersebut kita akan melihat satu per satu bangunan masjid di seluruh dunia beserta informasi siapa arsitek yang membangunnya dan sejarah singkat masjidnya. Disana ada Masjid Al Aqsa, masjid yang terkenal di Cordova, Masjid Xian di China, masjid yang ada di Mexico yang berbentuk seperti rumah suku Indian, masjid sekaligus makam perawi hadis Imam Bukhari, masjid bersejarah di Mesir, masjid di Iraq dan masjid-masjid lainnya di seluruh dunia beserta di dinding-dinding nya kita akan diberikan info sejarah lengkap tentang berdirinya masjid-masjid tersebut. Menurut saya, jika kita adalah seorang arsitek Muslim kita wajib melihat bagian museum yang satu ini agar termotivasi memiliki visi dan misi kelak dapat berkontribusi untuk ummat dengan membangun masjid, kemudian agar kita belajar betapa hebatnya para arsitek pada zaman dahulu kala membangun Masjid megah disertai seni ukir yang menghiasi masjid nya dan juga setiap negara memiliki ciri khas masing-masing.
Setelah itu saya masuk ke ruangan berikutnya yaitu tentang Al Quran. Saya melihat gambar dan juga beberapa informasi sejarah tentang pengumpulan Al Quran di zaman sahabat, saya melihat juga beberapa bukti sejarah bagaimana Al Quran ditulis dari yang belum ada harakat (tanda baca) sama sekali hingga perkembangan Al Quran saat ini mudah untuk dibaca. Kemudian, saya melihat beberapa jenis khat (gaya penulisan) Al Quran di seluruh dunia. Hingga akhirnya saya menemukan sebuah bagian yang sangat menarik, ada motif cover Al Quran dari Jawa, China, dan dari berbagai Negara lainnya. Dan yang paling mengesankan di bagian sebelah kanan, ada sejarah singkat tentang rekam jejak Masjid Al Aqsa yang dahulu kala dijadikan pusat peradaban dunia dikarenakan letaknya sangat strategis berada di tengah-tengah antara benua Eropa, Asia, dan Afrika. Kemudian ada bagian dimana terdapat buku-buku ilmu pengetahuan yang diabadikan tentang ilmu astronomi, ilmu tentang perbintangan, kalender zaman dahulu kala, dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya yang berasal dari Islam. Sangat menakjubkan semua ilmu tersebut datangnya dari Islam dan membuat saya tercengang-cengang buku-buku tersebut masih ada dan terawat diabadikan di museum tersebut.
Masuk ke ruangan berikutnya, kita melihat sejarah Islam masuk ke negeri China, India, dan Negara lainnya. Menunjukkan bahwa penyebaran Islam sangat luas hingga saya melihat sendiri masuknya Islam ke sebuah Negara memiliki cara yang unik, misalnya di China ada beberapa hiasan khas guci beling bermotif rukun Iman ada 6 dengan motif ukir China. Kita juga melihat baju-baju Muslim khas dari Negara-negara di seluruh dunia. Saya juga berkesempatan melihat pakaian perang sampai pakaian pernikahan Muslim khas di sebuah Negara yang sesuai dengan syariat Islam. Ada juga pedang-pedang, senjata di zaman Turki Utsmani, furniture kerajaan di Turki, India dan masih banyak lagi yang saya lihat di bagian museum yang satu ini. Di setiap pojokan museum selalu ada penggalan ayat Al Qur'an atau penggalan hadis yang berkaitan dengan barang peninggalan sejarah yang ditampilkan di museum tersebut. Di akhir dari bagian museum yang satu ini ada bagian yang berkesan di hati saya karena disana ada pojokan sejarah tentang Palestina yang mengingatkan setiap pengunjungnya bahwa kita tidak boleh melupakan Palestina sedikitpun. Dan perasaan tersebut hanya akan abadi di hati kita ketika kita memahami sejarah Palestina secara rinci. Sejarah telah mencatat penjajahan Israel terhadap Palestina sangatlah keji dikarenakan mereka menjajah lahir dan batin dengan merebut tanah suci Umat Islam yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa, masjid tempat Rasulullah SAW memijakkan kaki untuk naik ke sidratul muntaha.
Palestine: The Forgotten History and Culture (Sejarah Dan Budaya Yang Dilupai)
Judul bagian museum ini diterjemahkan dalam Bahasa Melayu
60 AD (60 M)
63 : Palestine part of the Roman Empire
600 AD (600 M)
638 : Caliph Umar captures Palestine
685 – 705 : Caliph Abd Al Malik builds the Dome of the Rock
700 AD (700 M)
705 – 715 : Caliph Al Walid constructs Al Aqsa Mosque
1000 AD (1000 M)
1071 : Seljuks capture Jerusalem
1099 – 1187 : Crusaders establish the Kingdom of Jerusalem
1100 AD (1100 M)
1187 : Salahuddin defeats Crusaders and takes Jerusalem
1187 – 1260 : The Ayyubid dynasty rules Palestine
1200 AD (1200 M)
1260 : The Mamluks defeat Ayyubids and rule Palestine from Cairo
1500 AD (1500 M)
1517 – 1917 : Palestine becomes part of the Otoman Empire
1800 AD (1800 M)
1882 – 1903 : First waves of Jewish immigrants enter Palestine from Eastern Europe
1896 : Theodor Herzl, an Austro-Hungarian Jewish writer, advocates the establishment of a Jewish state
20th Century AD (Abad ke 20 M)
1904 – 1914 : Second wave of Jewish immigrants
1909 : Tel Aviv founded
1910 AD (1910 M)
1916 : Sykes-Picot Agreement divides Arab provinces of the Ottoman Empire between Britain and France
1917 : The Balfour Declaration states that the British government ‘’views with favour the establishment in Palestine of a national home for the Jewish people’’
1918 : Palestine occupied by Allied forces under General Allenby
1919 : First Palestinian National Congress in Jerusalem sends memoranda to Paris Peace Conference rejecting Balfour Declaration and demanding independence
1920 AD (1920 M)
1922 : - British colonial secretary Winston Churchill issues White Paper excluding Transjordan from the scope of Balfour Declaration
- First British cencus of Palestine shows 78% Muslim Arab, 11% Jewish, 9.6% Christian Arab
1930 AD (1930 M)
1939 : British Parliamet votes for conditional independence for unitary Palestinian state after 10 years, admission of 15,000 Jewish immigrants annually into Palestine for 5 years, and protection of Aplestinian land right against Zionist acquisition
1940 AD (1940 M)
1945 : British foreign secretary announces continued Jewish immigration into Palestine after the exhaustion of the 1939 quota
1947 : UN General Assembly recommends partition plan allocating 56.5% of Palestine to Jewish state and 43% to Arab state. Jerusalem to have international status
1948 : State of Israel proclaimed in Tel Aviv. The armies of Jordan, Syria, Egypt, Lebanon, and Iraq invade the new state. Exodus of Palestinians from their homeland
Setelah itu saya turun ke bawah untuk melihat pameran baru di museum tersebut yaitu biografi imam mazhab "Imam Syafi'i" hingga dipamerkan beberapa gambar makam beliau di Mesir. Berikut ada beberapa yang saya ambil;
Dan berikutnya saya masuk ke ruangan museum khusus menjelaskan sejarah Ibnu Sina dan sejarah perkembangan ilmu kedokteran pada zaman keemasan peradaban Islam di Spanyol dan negara-negara lainnya;
Dan berikutnya saya masuk ke ruangan museum khusus menjelaskan sejarah Ibnu Sina dan sejarah perkembangan ilmu kedokteran pada zaman keemasan peradaban Islam di Spanyol dan negara-negara lainnya;
No comments:
Post a Comment