Ramadhan 2018 menjadi puncak bagi saya untuk mencatat sedikit dari sebuah fenomena yang selalu terjadi di sekitar kita. Saya akan memulainya dengan sebuah pepatah yang sering kita dengar, "Poor is he who leaves ramadhan, the way he was before.’’ Padahal, Ramadhan adalah ajang untuk kita berubah dengan hilangnya perbuatan maksiat di dalam diri kita hingga kita diampuni Allah SWT dan kembali dalam keadaan fitrah. Dulu ada seorang sahabat punya kebiasaan yang patut kita contoh. Ketika Ramadhan tiba, beliau bertekad menghilangkan minimal 1 sifat buruknya dikarenakan Ramadhan menjadi momentum untuk beliau melatih diri menghilangkan sifat buruknya itu dengan mengkontrol hawa nafsu; contohnya, Ramadhan tahun ini hilang sifat pemarah nya, tahun depan hilang sifat takabbur nya, dan sifat buruk lainnya. Semoga Ramadhan tahun ini tidak kita sia-siakan begitu saja.
Kembali pada pembahasan kita, ada satu fenomena di masyarakat kita yang sering kali orang bilang ‘gapapa’ atau ‘wajar’ atau ‘sah-sah saja’ padahal Allah tidak sama sekali ridho terhadap perbuatan tersebut yaitu pacaran. Pacaran itu haram. Sama hal nya ketika Allah mengharamkan khamr lalu apakah kita masih mau beralasan bahwa gapapa deh makan kue yang ada sedikit rum nya, kan yang penting tidak memabukkan? Well, tidak ada toleransi sedikitpun dalam agama kita ketika berbicara halal berarti boleh dikerjakan dan haram ya pastinya wajib untuk ditinggalkan. Di dalam Islam, yang namanya hitam dan putih itu jelas dan tidak ada yang abu-abu. Ah, bosen deh denger kata ‘haram’ mulu, yang penting kan happy! Happy kok bikin Allah gak ridho, kalau pacaran itu enak kenapa manusia risih ngeliatin mereka yang pacaran? Ya salah sendiri lah gak suka sama orang pacaran, pacaran enak kok! Gausah sok alim dan sok tau deh lo! Nah, gini nih pernyataan yang sering masuk ke kuping masyarakat. Kali ini saya akan mencoba menuliskan the most common pernyataan manusia zaman now yang punya pacar, entah LDR, atau pacaran jarak dekat, atau para jomblo yang mau nyoba pacaran (jangan ya pleaseeee....), atau mereka yang katanya pacaran buat persiapan ke jenjang pernikahan (supaya kenal dulu...) eeeiittssss....beneran kamu udah kenal banget sama pacarnya?! Jamin gitu?! Ok, let’s begin by saying basmallah together, semoga ada manfaatnya, dan Allah berikan hidayah kepada saya dan kepada siapapun yang membaca tulisan tentang ‘pacaran’ versi saya ini. Bismillah.
1. Pacar saya udah serius, orangtua saya udah saling kenal dan bahkan direstuin kok hubungan kita!
Saudaraku, jangan pernah meng atas namakan sebuah perbuatan dosa dengan atas nama orangtua kita. Sejak baligh, Allah berikan kita kesempatan untuk membedakan mana yang haq dan batil karena Allah tahu kita sudah cukup dewasa. Ingat, setiap individu akan bertanggung jawab atas amal dan dosanya sendiri. Setiap perbuatan dosa yang kita lakukan ketika baligh adalah tanggung jawab kita sendiri. Apakah pantas kita meng atas namakan kedua orangtua yang membesarkan kita dengan susah payah untuk menanggung dosa kita? Please NO! Cintai mereka dengan membantu mereka untuk terhindar dari siksa api neraka karena perbuatan dosa kita. Serius itu tidak cukup orang tua saling kenal, serius itu ketika si cowo meminta izin kepada ayah kita untuk dinikahkan anak putrinya dengan si cowo tersebut bukan malah minta izin buat pacaran. Jika kamu adalah seorang anak perempuan, bukankah yang terbaik bagi kita untuk spend more time with our parents karena once terjadi akad nikah, anak perempuan sudah harus fokus 100% totalitas taat sama orang lain yaitu suaminya sendiri. So, perbanyaklah waktu untuk berbakti kepada orang tua bukan menambah beban orang tua dengan dosa pacaran. Kalau alasannya orang tua mengizinkan, gunakan akal kita sendiri, Allah sudah bilang di dalam Qur’an, taatilah orang tua kecuali dalam kemaksiatan. "Nak, pakai baju warna biru ya..’’ Selama itu baik di mata orang tua dan tidak bertentangan dengan aqidah apalagi membuat Allah ridho maka laksanakanlah! Namun apabila sebaliknya, maka tinggalkanlah! Ingat, pelajari kembali kisah Nabi Ibrahim as yang taat kepada ayahnya dan jangan tanya lagi betapa cintanya Nabi Ibrahim as kepada ‘Azzar’ sang ayah. Beliau selalu mengikuti apapun yang diperintahkan ayahnya kecuali pada saat ayahnya menyuruh beliau untuk menyembah berhala!
2. Pacaran tuh supaya kita kenal dia sebagai calon suami/istri kita, gak mau ah nikah sama orang yang belum dikenal!
Saudaraku, menanggapi pernyataan tersebut, izinkan saya berbagi pengalaman saya pribadi tentang bagaimana proses saya mengenal suami saya. Saya dan suami tidak pernah satu sekolah dari TK sampai kuliah. Kami tidak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya, bahkan bertatapan langsung saja tidak pernah! Singkat cerita, ketika suami ingin ta'aruf langsung dengan saya di rumah untuk pertama kalinya bertemu dengan saya, mama, dan papa. Alhamdulillah pada saat itulah mulai ada rasa di dalam diri saya untuk ‘say yes’ kepada suami. Saya gak pacaran sama suami, orang tua yang mencarikan calonnya untuk saya langsung karena jujur saya yang request dari dulu agar soal jodoh saya gamau ribet mikirinnya biarkan orang tua saya yang pilihkan yang terbaik untuk saya. Mengapa? Karena menurut saya, orang tua saya adalah orang yang berhak menasihati saya dan mereka yang paling tahu tentang diri saya baik dari sisi positif sampai keburukan saya sejak lahir, so pastinya mereka tahu betul yang cocok buat anaknya. Tidak ada paksaan tentunya. Mereka tinggal berikan calonnya, saya tinggal bilang yes atau no. Alhamdulillah tidak perlu pilih-pilih, pada calon yang pertama yaitu suami saya sendiri sudah ‘klik’ di hati saya pada first impression (mungkin disebabkan saya sudah lama istikharah agar Allah berikan yang terbaik). Alhamdulillah ‘ala kulli haal ketika proses menuju akad, ada satu hal yang saya tanya kepada diri saya. Orang pacaran kan kenalan dulu, lah saya mau nikah tapi belum tau nih si calon seperti apa perangainya? Saya punya ide, pada saat sebelum akad saya izin datang ke rumah suami saya dan saya request kepada ibunda dari suami saya untuk menceritakan from A to Z dari kisah melahirkan suami saya sampai sekarang sudah S2 dan bekerja. Wallahi, she cried! Dari situlah saya menyimpulkan, gak perlu pacaran, cukup tanya langsung siapa calon kita kepada sang ibunda dari suami kita. Terjawab sudah karakter aslinya, makanan yang dia suka, hobby, dan sampai hal-hal yang ‘secret’ pun saya tahu sebelum akad. Buat saya, ungkapan seorang ibu adalah ungkapan yang patut kita pegang kepercayaannya. Mengapa? Karena jelas dialah yang melahirkan suami kita dan yang paling penting ketika pacaran cuma nunjukkin yang baik-baik nya doang depan pacar, makan sok jaim, kalau dinner dandan secakep mungkin, dan maunya dilihat bagus nya aja. Well, nikah itu harus nerima kurang dan lebih nya suami/istri kita loh! Pacaran itu buang-buang waktu saja dan membuat hambar sebuah pernikahan karena semuanya yang indah dilakukan dalam pernikahan malah pas pacaran udah dinikmati sebelumnya dan haram pula! Gak enak deh pokoknya, udah dosa lah terus apakah bisa jamin dia bakal jadi orang yang bakal jabat tangan sama ayah kita pada saat ijab kabul? Well, siapa yang bisa memastikannya?
3. Pacarannya gak ngapa-ngapain kok!
Saudaraku, manusia itu bukan malaikat dan bukan pula binatang. Maka, unsur manusia berbeda dengan kedua makhluk yang Allah ciptakan tersebut. Malaikat memang diciptakan untuk 100% taat sama Allah dan tidak memiliki hawa nafsu. Binatang memiliki jasad, hawa nafsu dan otak namun tidak memiliki akal. Nah, manusia terdiri dari tiga unsur; akal, jasad, dan ruh. Jadi sangat jelas bahwa manusia memiliki hawa nafsu yang harus dikontrol dengan baik. Manusia pula adalah hamba Allah yang lemah membutuhkan Allah yang Maha Besar sebagai sumber kekuatan untuk bergerak, bernafas, bekerja, dan lain sebagainya. Bahkan untuk masalah mengkontrol hawa nafsu, kita harus memperbanyak mengingat Allah karena sesungguhnya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang dan stabil. Kita lupa bahwa kita butuh Allah, kalau manusia gak butuh Allah jadilah manusia yang liar, berantakan, dan puncaknya lagi kata Allah di Surat Al A’raaf ayat 179,
’’.....Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
Jadi, kalau gak mau ikut aturan Allah, sama saja seperti.........(isilah titik-titik berikut alias jawab sendiri yaaaa)
Kemudian, Allah jelas melarang berdua-duaan dalam sebuah riwayat hadis,
Kemudian, Allah jelas melarang berdua-duaan dalam sebuah riwayat hadis,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ باِمْرَأَةٍ إِلاَّكاَنَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
“Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.”
Siapa sih yang bisa jamin pacaran gak ngapa-ngapain? Berdua aja ada setan yang nemenin! Manusia itu lemah loh mudah sekali terpedaya! Ingat ya ada kisah Nabi kita, Adam as yang sudah dikasih tau Allah jangan makan buah khuldi yang akhirnya memakannya kemudian.......nah jawab sendiri ya biar kita sama-sama baca lagi kisah para Nabi. Ini semua terjadi akibat setan yang bermain, jadi jauhi perbuatan dosa pacaran ya guys! Apalagi zaman now, saya gak percaya sih kalau pacaran gak ngapa-ngapain, minimal pegangan tangan pasti pernah lah, maksiat di akhir zaman ini sudah merajalela, so stay away from that!
4. Gapapa lah kan LDR, gak bakal ngapa-ngapain!
Saudaraku, seberapa jauh pun jarak yang memisahkan dua orang yang sedang pacaran, mau beda negara, beda kota, beda alam?! Tetap saja Allah melarangnya. Ingat, setiap yang Allah larang pasti baik untuk kita karena bisa jadi terdapat bahaya atau mudharat untuk kita. Dan sebaliknya setiap apa yang Allah perintahkan kepada kita, pasti baik dijamin rasa amannya dan ada manfaat yang besar untuk kita. Lagian, zaman now kalau LDR ada sarana video call, lah emangnya itu gak membuat manusia berpeluang untuk berbuat dosa?! Bahkan bisa lebih parah dari itu, sorry to say banyak sekali kasus yang gak perlu saya ceritakan disini ya, banyak sekali remaja berani buka aurat melalui sarana tersebut. Naudzubillahimindzalik.
5. Kalau emang pacaran itu dosa, kenapa sih suka ‘sweet’ banget liat orang pacaran, apalagi yang nge-like photo atau video orang pacaran di instagram segambreng!
Saudaraku, pernah denger gak ayat Qur’an yang Allah bilang gini,
فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ
“Tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk).”
(An-Nahl 63)
Jelas banget kan bahwa setan punya trik dalam menggelincirkan manusia?! Jadi pas liat orang pacaran nikmat itu disebabkan setan yang memperindah perbuatan dosa tersebut. Ya Allah lindungilah kami dari mengagumi hal-hal yang Engkau benci, jaga mata kami ya Allah agar kami mencintai perbuatan baik bukan perbuatan yang Engkau gak ridho!
6. Lah terus gimana kalau pacaran yang positif, belajar bareng, diskusi masa depan bareng?
Saudaraku, silahkan lakukan semua hal positif tersebut ketika sudah halal alias menikah. Kita tidak berhak memberikan hati, jiwa, fikiran dan raga kita kepada seseorang yang kita sendiri tidak bisa pastikan apakah dia jodoh kita atau bukan! Ingat, lebih baik lakukan hal positif tersebut dengan teman sesama jenis atau keluarga atau orang tua kita sendiri. Mau kan disayang Allah, maka dahulukan ridhoNya bukan hawa nafsu kita!
7. Tapi gimana dong kalau punya rasa sama dia...?!
Saudaraku, tidak semua perasaan menjadikan alasan bagi kita untuk melanggar aturan Allah. Perasaan kita yang punya siapa coba? Yang menciptakan perasaan kita siapa coba? Ya balikin lagi sama yang pemilik rasa, serahkan rasa itu padaNya semata agar Allah jaga kita dari perbuatan hina dan menghinakan diri kita sendiri. Yes, you are right bahwa cinta itu fitrah, pastikan cinta nya itu adalah cinta yang membuat kita taat sama Allah bukan malah melakukan perbuatan dosa.
8. Ah jangan suudzon deh, kan kita bisa sholat bareng, bukber bareng, ibadah bersama gitu..
Saudaraku, kita hidup untuk siapa sih? Untuk pacar atau untuk Allah? Jelas sekali bahwa Allah yang kasih kita kesempatan untuk hidup. Allah yang menciptakan kita, so Allah yang paling berhak untuk kita patuhi bukan pacar kita! Lagipula kita sering salah mendefinisikan kata ‘ikhlas’ kok, ikhlas itu tidak sederhana. Ikhlas itu melakukan sesuatu hanya mengharap ridhoNya semata!
9. Jadi kenapa sih gak boleh pacaran, dikit aja deh, gak boleh ya?!
Saudaraku, saya suka dengan sebuah kebiasaan bertanya pada diri kita sendiri tentang kelak mau jawab apa kalau Allah adili kita di mahkamah ter adil dan ter dahsyat di akhirat. Ingat, kata Allah semua yang ada dalam diri kita kelak akan diminta pertanggung jawabannya. Pernah gak sih coba tanya diri sendiri, ketika Allah tanya mengapa kamu pacaran? Aku sudah bilang di Qur’an jangan dekati zina, dekati zina aja gak boleh eh malah pacaran seenaknya! Lalu kita menjawab dengan alasan apa? Ya Allah saya gak tahu! Ya Allah saya mau enak pokoknya gamau tau! Lah trus jawaban kayak gitu kira-kira bakal diterima? Please start to ask yourself! Pacaran/zina itu termasuk digolongkan dosa besar, setara dengan syirik, durhaka kepada orangtua, dan dosa besar lainnya. Ingat, kita lemah, pacaran bisa mengakibatkan sebuah kerusakan moral di masyarakat; contohnya bisa hamil diluar nikah, lah akibatnya nasab sang bayi gak jelas, pacaran bikin fitnah masyarakat karena orang akan bingung lah dia berduaan itu pasangan suami-istri atau...?! Jawab sendiri deh...apalagi yang punya mantan segambreng lah emang move on itu gampang?! Sakit woy (kata mereka sih sakit pisan...) apalagi pas nikah bisa jamin lupa sama mantan begitu saja, ah rusak deh, kasian suami/istri kita. Katanya mau dapat yang baik dan shalih! Ya kita harus jadi baik dan shalihah dulu laaaah baru Allah kasih yang sama akhlaqnya! So, pantaskan diri dulu guys!
10. Saya masih kerja, kuliah, bahkan masih sekolah, belum cukup umur, ada solusi?
Saudaraku, sudah tau belum siap nikah kenapa malah mulai pacaran? Mending main basket, aktif di masyarakat, cari hobby yang bikin kita lupa sama soal ‘cinta palsu’, berkumpulah dengan mereka yang shalih dan shalihah supaya iman kita nambah, dan yang paling direkomendasikan oleh Rasulullah SAW kita disuruh puasa kalau belum sanggup nikah karena dengan puasa kita dilatih untuk menahan hawa nafsu. So, puasa yang sering ya..
11. Pacar saya bilang nanti kalau udah kerja bakal nikahin saya, yaaa sekitar 5 tahun lagi..
Saudaraku, jangan mau ditekan kontrak buat sengsara dengan menanti sesuatu yang tidak pasti. Yang pasti itu janji Allah, bahwa...
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. "
(Surat An Nur ayat 26)
12. Pacar saya bakal nikahin saya, kalau udah punya rumah, udah kerja, udah lulus, udah...udah...
Saudaraku, kok kita mudah sekali percaya dengan janji manis manusia sedangkan janji Allah kita ingkari? Ingat ya, ungkapan tersebut menunjukkan betapa tidak punya komitmen yang jelas. Kalau sudah terlanjur pacaran, yaudah putus aja! Doa yang banyak sama Allah, kalau dia jodoh kita nanti juga ada saatnya dipersatukan dalam ikatan yang sah. Jangan mau merendahkan diri kita dengan bersandar pada janji palsu dan gak jelas kayak gitu! Muliakan diri kita dihadapan Allah dan manusia dengan akhlaq yang mulia, bukan dengan perbuatan yang Allah benci!
13. Pacaran itu nikmat, enak, tiap bangun pagi mikirin dia itu sesuatu banget!
Saudaraku, pernah gak sih sekali-kali memikirkan hal yang lebih penting? Zaman now kayaknya gak banget deh mikirin pacar sedangkan saudara/i kita di Palestina berjuang membebaskan Masjidil Aqsa, Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstatinopel di umur yang sangat muda, saudara/i kita di Afrika banyak yang mati kelaparan, Negara Indonesia pun masih punya masa depan yang harus kita perjuangkan dengan belajar sungguh-sungguh agar Indonesia memiliki generasi penerus yang tangguh dan tidak lemah, so masih mau mikirin pacar? Ah gak level deh!
14. Pacaran pokoknya enak. Titik!
Saudaraku, bedakan mana yang cinta hakiki dan hawa nafsu. Lagian enak buat siapa sih? Cowo mah enak nafsu nya tersalurkan dengan sembarangan, tapi cewe nya rugi dunia dan akhirat udah di colek-colek sebelum sah. Jujur, saya pernah dengar langsung ceramah dari dr. Dewi Inong Irana, SpKK dan beliau sekarang sedang menuju program doktoral dengan research tentang LGBT. Beliau mengatakan, hubungan apapun sebelum nikah yang sah secara agama dan Negara, semua itu dilandaskan hawa nafsu. So, gunakan akal kita dengan sebaik-baiknya agar mampu membedakan mana yang cinta asli, mana yang hanya sekedar nafsu manusia belaka!
15. It's my right! Ini masalah hak asasi manusia! Kita bebas melakukan apa saja yang kita mau, ngerti gak lo 'freedom'....?!
Saudaraku, izinkan saya balik bertanya, tubuh kalian itu milik siapa? Hidup kalian itu yang ngasih siapa sih? Kalian bisa berjalan di muka bumi ini berkat siapa sih? Lalu, siapa yang bikin kalian melek tiap pagi? Jawabannya, semua itu atas izin Allah. Nah, ketika tubuh kita saja diciptakan oleh Allah SWT maka tubuh kita milik Allah SWT. Kembalikan hak-hak Allah kepada Allah SWT. Allah yang paling berhak untuk ditaati perintahNya, Allah yang paling berhak untuk disembah, Allah yang paling berhak untuk dicintai oleh seorang hamba, bukan pacar! So, bebas itu bukan berarti melakukan seenaknya yang kita mau. Manusia ada limitnya. Minum obat saja ada takarannya, gak boleh kurang atau lebih, harus sesuai dengan resep dokter. Menggunakan jalan raya saja harus taat lampu lalu lintas, lampu merah tanda untuk berhenti kalau kita langgar gimana coba jadinya?!
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Apalagi manusia yang hidup di dunia yang fana ini, harus ada aturan yang membuat dunia ini berjalan seimbang dan teratur. Aturan Allah yang paling sempurna. Batasan manusia yang telah Allah atur dengan sempurna akan membawa kebaikan pada kita juga. Yakin deh, Allah yang menciptakan kita berarti Allah yang paling tahu kelemahan, kekurangan, dan kemampuan kita! So, follow His rule :)
Silahkan comment below kalau ada kritik dan saran. Terima kasih.
15. It's my right! Ini masalah hak asasi manusia! Kita bebas melakukan apa saja yang kita mau, ngerti gak lo 'freedom'....?!
Saudaraku, izinkan saya balik bertanya, tubuh kalian itu milik siapa? Hidup kalian itu yang ngasih siapa sih? Kalian bisa berjalan di muka bumi ini berkat siapa sih? Lalu, siapa yang bikin kalian melek tiap pagi? Jawabannya, semua itu atas izin Allah. Nah, ketika tubuh kita saja diciptakan oleh Allah SWT maka tubuh kita milik Allah SWT. Kembalikan hak-hak Allah kepada Allah SWT. Allah yang paling berhak untuk ditaati perintahNya, Allah yang paling berhak untuk disembah, Allah yang paling berhak untuk dicintai oleh seorang hamba, bukan pacar! So, bebas itu bukan berarti melakukan seenaknya yang kita mau. Manusia ada limitnya. Minum obat saja ada takarannya, gak boleh kurang atau lebih, harus sesuai dengan resep dokter. Menggunakan jalan raya saja harus taat lampu lalu lintas, lampu merah tanda untuk berhenti kalau kita langgar gimana coba jadinya?!
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Apalagi manusia yang hidup di dunia yang fana ini, harus ada aturan yang membuat dunia ini berjalan seimbang dan teratur. Aturan Allah yang paling sempurna. Batasan manusia yang telah Allah atur dengan sempurna akan membawa kebaikan pada kita juga. Yakin deh, Allah yang menciptakan kita berarti Allah yang paling tahu kelemahan, kekurangan, dan kemampuan kita! So, follow His rule :)
Silahkan comment below kalau ada kritik dan saran. Terima kasih.
With love,
Fatmah Ayudhia Amani
Lebaran 2018
Barakallah, bermanfaat banget ka 😍
ReplyDelete