Sunday, 12 April 2020

PALESTINA TERKINI

Dalam sesi ke 2 Adara Youth pada hari Sabtu, 11 April 2020. Academic Lecture on Palestine dilanjutkan dengan pembicara ke 2 yaitu Pak Shofwan Al-Banna, PhD. Tema kali ini adalah seputar berita Palestina terkini.

Enjoy :)

Sejak munculnya kasus Covid-19, kondisi bangsa Palestina di bawah jajahan Israel:

1. 3 orang dibunuh, 52 terluka, 267 ditangkap.

2. Adanya check point di setiap jalan masuk, warga Palestina diberlakukan semena-mena bahkan ada yang langsung dieksekusi di tempat.

Inggris menggulirkan Gerakan anti Turki di kalangan bangsa Arab sekaligus menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Arab. Di sisi lain Inggris juga memberi harapan kepada Israel melalui Deklarasi Balfour yaitu menyerahkan Palestina ke tangan Israel.

Tahun 1988 PLO memprakarsai adanya perjanjian damai antara Palestina dengan Israel. Palestina tidak menyetujui perjanjian damai tersebut karena mereka beranggapan yang melakukan kekerasan adalah Israel bukan pihak mereka.

Beberapa tahun belakangan Amerika memperlihatkan keberpihakan mereka terhadap Israel karena mereka meyakini Yesus tidak akan turun hingga Yahudi menguasai dunia.

Pemerintahan Israel mendukung ekstrimis Yahudi memasuki Al-Aqsha.

Secara de facto Israel lebih kuat menguasai tanah Palestina. Mereka mulai membangun pemukiman-pemukiman illegal di wilayah Palestina yang selama ini demografinya masih dikuasai oleh orang Arab.

Pembangunan settlements sebagai awal pendirian Haikal Sulaiman:
1. Talmud
2. Proyek infrasktruktur. 35% pemukiman Yahudi, 22% taman hijau, 30% belum digarap dan 13% wilayah Palestina.
3. Dunia Internasional mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.



Mengapa Amerika mendukung Israel?

Pemerintahan Amerika yang didominasi oleh kelompok kanan meyakini bahwa Yesus tidak akan turun hingga Yahudi menguasai dunia.

Raja-raja teluk khawatir mengenai Arab Spring karena mereka beranggapan hal itu mengancam stabilitas mereka di Timur Tengah seperti kelompok Ikhwan di Mesir dan jaringan mereka di berbagai negara. Oleh karena itu mereka menekan kelompok ini. Karena itu perjuangan mereka bergeser awalnya memperjuangkan Palestina menjadi menundukkan kelompok regional dan oposisi yang mengancam stabilitas mereka.

Iran menjadi ancaman utama karena Iran berada di perbatasan Saudi.

Raja-raja teluk menjalin kerjasama dengan Israel. Mereka tidak lagi memprioritaskan isu Palestina, meski dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus bergulir.

Politik domestik Israel semakin condong ke golongan kanan/radikal. Karena mereka takut akan ancaman yang menyebabkan mereka semakin radikal dengan membangun tembok dimana-mana dan menembaki siapa saja.

Israel semakin terisolasi di PBB karena mayoritas negara di dunia mendukung Palestina dan mendorong warga dunia melakukan boikot terhadap produk Israel.


Semoga bermanfaat :)


No comments:

Post a Comment